Hepatitis Pada Anjing

Hepatitis anjing atau Infectious canine hepatitis (Adenovirus-1) adalah penyakit disebabkan oleh Adenovirus

Etiologi
Canine adenovirus tipe I (CAV-1) termasuk famili Adenoviridae. Resistensi moderate dapat hidup sampai beberapa bulan tergantung kelembapan dan temperature. Virus ini rusak pada pemanasan 60 ยบ celcius.

Morfologi
ds DNA dengan capsid ikosahedral berdiameter 70-90 nm terdiri dari 252 kapsomer: 240 heksamer menempati permukaan dan tepi dari 20 segitiga sama sisi dari ikosahedral dan 12 pentamer menempati puncak titik. Banyak adenovirus yang mengaglutinasi sel darah merah, hemaglutinasi terjadi bila ujung serabut berikatan dengan reseptor yang pas pada permukaan eritrosit.

Gejala Klinis
Penyakit ini sering  menyerang anjing muda dan jarang anjing dewasa. Masa inkubasi 4-7 hari dengan gejala klinis seperti demam (103-104 ยบ celcius.), depresi, letargi. Setelah 24 - 48 jam suhu tubuh akan turun kembali. Berdasarkan keparahan gejala klinis dapat dikelompokkan menjadi 3 macam kasus yaitu kronis (moderat), akut, dan perakut.

Pada kasus kronis, kesembuhan terjadi setelah 1-2 hari, setelah 1-2 hari temperature akan naik lagi dan diikuti dengan depresi, efusi abdominal, membran mukosa pucat, anoreksia, tonsillitis, faringitis, limfoadenopati, polidipsi, dan poliuria. Kekeruhan kornea mungkin terjadi setelah kesembuhan. Pada kasus akut, waktu pendarahan lama, koagulasi tidak normal, batuk akibat bronchitis dan pneumonia, diare berdarah tanpa muntah, mungkin ada gejala saraf. Distensi abdomen akibat acites. Beberapa kasus hepatomegali menyebabkan terjadi koma kemudian mati karena shock. Selanjutnya pada kasus perakut ditandai dengan mati mendadak 3-4 jam.

Prognosa penyakit ini adalah infausta dengan keadaan multisistemik sistem.

Diagnosa sesuai gejala, dengan ciri spesifik diare berdarah.

Diagnosa laboratories, terjadi penurunan jumlah neutrofil (neutropenia) dan penurunan jumlah limfosit (limfopenia), terjadinya leukosistosis merupakan indikasi dari respon kesembuhan. Trombositopenia, proses pembukuan darah abnormal (lebih lama), pada kasus kronis sampai akut jumlah ALT meningkat.

Uji serologis menunjukan peningkatan titer antibodi. Pemeriksaan histopat terlihat benda inklusi intranuklear pada parenkim hati.

Penularan penyakit ini melalui kontak langsung dengan penderita melalui urin, cairan mata dan hidung.

Differensial diagnosa dari penyakit ini adalah canine parvovirus (CPV).

Terapi obat yang bersifat simptomatis dan suportif. Penyakit tidak efektif dengan antibiotik tapi dapat dicegah dengan vaksinasi.

Daftar Pustaka

Brumley, Lea, Fibiger. 1934. Diseases of the Small Domestic Animal. Columbus,OHIO.

Frank JF dkk. 1987. Virologi Veteriner. Academic Press. United State.

Murphy FA dkk. 1990. Veterinary Virology. Academic Press. America.

Nelson RW dan Couto CG. 1977. Small Animal Internal Medicine. Mosby.London.